Semenjak ditinggal suaminya tahun lalu, Bu heri harus berjuang keras untuk terus dapat bertahan sekaligus membiayai kedua anaknya. Dengan motivasi tersebut, ia mencoba membuka usaha menjahit, tetapi objeknya bukan baju, tetapi tas asli buatannya sendiri. Dengan keahlian menjahit yang dimiliki, awalnya ia hanya mencoba coba menjahit sebuah tas biasa untuk anaknya, setelah hasilnya ditunjukan kepada anaknya dan anaknya berkata bagus. Mulai dari situ Bu Heri kian serius menggeluti usaha barunya.
Pada awalnya hanya beberapa orang saja yang mengetahui Bu Heri usaha tas, dan itu hanya orang-orang yang dekat dengannya saja. Setelah sebulan, usaha itupun menyebar di lingkungan komplek dan sudah banyak yang memesan pula, termasuk saya. Saya akui tas buatannya bagus, kualitas tidak kalah dengan tas bermerk lainya. Dengan harga yang relative sama dengan tas lainnya, keuntungan lain bagi konsumen yaitu kita tak perlu jauh jauh ke pasar, mall ataupun ke toko tas, cukup menyambangi rumahnya atau dengan menelpon saja. Dan info terbaru, ternyata tas buatannya sudah keluar kota dengan bantuan anak sulungnya yang kuliah di Yogyakarta.,
Dengan hal diatas,Bu Heri sudah bisa dikatakan sukses, karena ia telah mencipatakan lapangan pekerjaan walaupun sampai saat ini ia belum memiliki karyawan. Namun keberadaan usahanya telah menginspirasi orang-orang disekitarnya agar tidak diam di suatu keadaan, harus bergerak dan terus berusaha!