Senin, 31 Desember 2012

CONTOH PERMASALAHAN DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI KUTIPAN


Contoh Kutipan Langsung :
·         Menurut Gorys Keraf dalam bukunya Argumentasi dan Narasi (1983:3), argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara.
·         Simbol yang tergantung pada tujuan mulia ataupun sakral dari benda itu seperti yang dikemukakan oleh Ricoeur (1988:2), “It is an the work of interpretation that this philosophy discovers the multiple modalities of dependence of the self-its depence on desire glimpsed in an archaelogy of the subject, its dependence on the sacred glimpsed in its eschatology. It is by developing on archaeology, abd eschatology that reflection it self as reflection”.
·         Java memisahkan komponen untuk menampilkan keluaran dengan komponen untuk melakukan format keluaran. Keuntungan pemisahan antara lain format keluaran benar-benar sangat kaya melebihi yang dapat diperoleh di C++” (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 78)

Contoh Kutipan Tidak Langsung :
·           Penulisan dengan identasi merupakan konvensi penulisan yang bagus untuk diikuti. Identasi berarti memberi iden setiap menemui blok baru pada blok-blok yang berbeda. Identasi adalah gaya penulisan program bukan bagian bahasa secara teknis, sehingga digunakan untuk memperjelas pembacaan program oleh pemrogram, bukan oleh kompilator. Kompilator menghasilkan keluaran yang sama meski tanpa identasi. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 174)
·           Pemahaman baginya adalah sebagai modus eksistensi manusia, bukan suatu proses subjektif manusia yang dihadapkan kepada suatu objek. Gadmer pulalah yang mengupayakan bahwa hermeuneutik perlu ditingkatkan menjadi masalah kebahasaan, selain dikaitkan dengan estetika dan pemahaman yang historikal (Gadamer, 1975 : 429-421).
·           Wujud penalaran ilmiah dalam pelaksanaanya sesuai dengan buah pikiran Shurter dan Pierce yang menyatakan bahwa penalaran induktif merupakan proses penalaran untuk menarik suatu prinsip / sikap yang berlaku umum atau suatu simpulan yang bersifat khusus berdasarkan atas fakta-fakta khusus. Penalaran induktif mugkin merupakan generalisasi, analogi, atau hubungan kausal. Generalisasi adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan atas sejumlah gejala dengan sifat-sifat tertentu untuk menarik simpulan mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa itu. Di dalam analogi, inferensi tentang kebenaran suatu gejala khusus ditarik berdasarkan kebenaran gejala khusus yang bersamaan. Hubungan kausal adalah hubungan ketergantungan antara gejala-gejala yang mengikuti pola sebab-akibat, akibat-sebab, atau akibat-akibat (Shurter & Pierce, 1997: 8).

SUMBER :


KUTIPAN DAN CATATAN KAKI



           A.    KUTIPAN

Kutipan adalah pengulangan satu ekspresi sebagai bagian dari yang lain, terutama ketika ekspresi dikutip terkenal atau eksplisit dihubungkan dengan kutipan ke sumber aslinya, dan ditandai oleh (diselingi dengan) tanda kutip (“).

           Ada beberapa tujuan kutipan, diantaranya :
1.      Menegaskan isi uraian 
2.      Membuktikan apa yang dikatakan
3.      Menunjang apa yang diungkapkan 

Macam-macam Kutipan, secara garis besar ada dua macam kutipan, yaitu :
1.      Kutipan Langsung
Kutipan Langsung adalah pernyataan yang ditulis dalam susunan kalimat aslinya tanpa mengalami perubahan sedikitpun.
Contohnya :
Menurut Koentjaradiningrat, mengemukakan bahwa ‘nilai budaya terdiri atas konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar warga masyarakat mengenai hal-hal yang mereka anggap mulia.Sistem nilai yang ada dalam suatu masyarakat dijadikan orientasi dan rujukan dalam bertindak. Oleh Karena itu, nilai budaya yang dimiliki seseorang memengaruhinya dalam menetukn alternative, cara-cara, alat-alat, dan tujuan-tujuan yang tersedia’ (Nurseno,2004:3).
2.      Kutipan Tidak Langsung
Kutipan Tidak Langsung adalah pengukapan kembali penulis dengan kata-katanya sendiri atau kutipan yang dikemukkan penulis sendiri tanpa tanda kutip.
Contohnya :
Nilai merupakan sesuatu pandangan, berisi sesuatu yang baik, diinginkan, dicita-cita, dan dianggap penting oleh masyarakat sehingga mempengaruhi perilaku social dari orang yang memiliki niai tersebut (Nurseno,2004:3)

Cara Penggunaan atau Penulisan Kutipan
.           Untuk Kutipan Langsung ada beberapa aturan yang harus diperhatikan, diantaranya
 Aturan untuk kutipan ≤  4 baris :
·         Diketik seperti ketikan teks
·         Diawali dan diakhir dengan tanda petik
·         Sumber rujukan ditulis langsung sebelum atau sesudah teks kutipan
·         Format penulisan diakhiri (Penulis,Tahun:Halaman)
Aturan untuk kutipan ≥  4 baris :
·         Diketik satu spasi
·         Dimulai tujuh ketukan dari batas tepi kiri
·         Sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan
·         Apabila penulis ingin memberi penjelasan atau menggaris bawahi harus diberi keterangan yang berada diantara tanda kurung
·         Apabila terdapat kesalahan dalam kutipan dinyatakan menggunakan (sic!)

Sementara untuk Kutipan Tidak Langsung hal yang harus diperhatikan adalah :
·      Tata cara dalam melakukan kutipan:
·      Kalimat yang mengandung ide kutipan ditulis dengan spasi rangkap
·      Semua kutipan harus dirujuk
·      Sumber rujukan dapat ditulis sebelum atau sesudah kalimat yang mengandung kutipan
·      Format penulisan diakhiri (Penulis,Tahun:Halaman)

          B.     CATATAN KAKI

Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/bibliografi.

Ada setidaknya lima tujuan dari Catatan Kaki, yaitu :
1.      Pemenuhan kode etik yang berlaku, sebagai penghargaan terhadap orang lain
2.      Pendukung keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantum di dalam teks atau sebagai petunjuk sumber.
3.      Tempat memperluas pembahasan yang diperlukan tetapi tidak relevan jika dimasukkan di dalam teks, penjelasan ini dapat berupa kutipan pula.
4.      Referensi silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/halaman berapa, hal yang sama dibahas di dalam tulisan.
5.      Tempat menyatakan penghargaan atas karya atau data yang diterima dari orang lain.

Macam-macam Catatan Kaki
·           Catatan Kaki Singkat
1.      Ibid. (Singkatan dari Ibidium, artinya sama dengan di atas), untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di atasnya. Ditulis dengan huruf besar, digarisbawahi, diikuti titik (.) dan koma (,) lalu nomor halaman.
2.      Op.cit. (singkatan dari Opera Citati, artinya dalam karya yang telah dikutip), dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber yang pernah dikutip, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber yang lain. Urutannya : nama pengarang, op.cit., nomor halaman.
3.      Loc.cit. (Singkatan dari Loco Citati, artinya tempat yang telah dikutip), seperti diatas tetapi dari halaman yang sama : nama pengarang loc.cit. nomor halaman.

·           Catatan Kaki Lengkap
Catatan kaki dimana unsur-unsur dibawah ini harus dicantumkan :
1.      Pengarang
2.      Judul Buku
3.      Nama atau Nomor Seri (jika ada)
4.      Jumlah Jilid
5.      Nomor Cetakan
6.      Kota, Nama, Tahun Penerbit
7.      Nomor Halaman
  
Cara Penggunaan atau Penulisan Catatan Kaki
Cara Penulisan Catatan Kaki sebagai berikut :
1.      Catatan kaki harus dipisahkan oleh sebuah garis yang panjangnya empat belas karakter dari margin kiri dan berjarak empat spasi dari teks.
2.      Catatan kaki diketik berspasi satu.
3.      Diberi nomor.
4.      Nomor catatan kaki diketik dengan jarak enam karakter dari margin kiri.
5.      Jika catatan kakinya lebih dari satu baris maka baris kedua dan selanjutnya dimulai seperti margin teks biasa (tepat pada margin kiri).
6.      Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antara satu catatan dengan catatan yang lainnya adalah sama dengan jarak spasi teks.
7.      Jarak baris terakhir catatan kaki tetap 3 cm dari pinggir kertas bagian bawah.
8.      Keterangan yang panjang tidak boleh dilangkaukan ke halaman berikutnya. Lebih baik potong tulisan asli daripada memotong catatan kaki.
9.      Jika keterangan yang sama menjadi berurutan (misalnya keterangan nomor 2 sama dengan nomor 3, cukup tuliskan kata ibid daripada mengulang-ulang keterangan catatan kaki.
10.  Jika ada keterangan yang sama tapi tidak berurutan, berikan keterangan op.cit., lih [x] [x] merupakan nomor keterangan sebelumnya.
11.  Jika keterangan seperti opcit tetapi isinya keterangan tentang artikel, gunakan loc.cit.
12.  Untuk keterangan mengenai referensi artikel atau buku tertentu, penulisannya mirip daftar pustaka, tetapi nama pengarang tidak dibalik.

SUMBER :