A. KUTIPAN
Kutipan adalah pengulangan satu ekspresi sebagai bagian dari yang lain, terutama
ketika ekspresi dikutip terkenal atau eksplisit dihubungkan dengan kutipan ke
sumber aslinya, dan ditandai oleh (diselingi dengan) tanda kutip (“).
Ada beberapa tujuan kutipan, diantaranya
:
1. Menegaskan
isi uraian
2. Membuktikan
apa yang dikatakan
3. Menunjang
apa yang diungkapkan
Macam-macam
Kutipan, secara garis besar ada dua macam kutipan, yaitu :
1. Kutipan
Langsung
Kutipan
Langsung adalah pernyataan yang ditulis dalam susunan kalimat aslinya tanpa
mengalami perubahan sedikitpun.
Contohnya :
Menurut Koentjaradiningrat,
mengemukakan bahwa ‘nilai budaya terdiri atas konsepsi-konsepsi yang hidup
dalam alam pikiran sebagian besar warga masyarakat mengenai hal-hal yang mereka
anggap mulia.Sistem nilai yang ada dalam suatu masyarakat dijadikan orientasi
dan rujukan dalam bertindak. Oleh Karena itu, nilai budaya yang dimiliki
seseorang memengaruhinya dalam menetukn alternative, cara-cara, alat-alat, dan
tujuan-tujuan yang tersedia’ (Nurseno,2004:3).
2. Kutipan
Tidak Langsung
Kutipan Tidak Langsung
adalah pengukapan kembali penulis dengan kata-katanya sendiri atau kutipan yang
dikemukkan penulis sendiri tanpa tanda kutip.
Contohnya :
Nilai merupakan sesuatu
pandangan, berisi sesuatu yang baik, diinginkan, dicita-cita, dan dianggap
penting oleh masyarakat sehingga mempengaruhi perilaku social dari orang yang
memiliki niai tersebut (Nurseno,2004:3)
Cara
Penggunaan atau Penulisan Kutipan
. Untuk Kutipan Langsung ada beberapa aturan yang harus
diperhatikan, diantaranya
Aturan untuk kutipan ≤ 4 baris :
·
Diketik seperti ketikan teks
·
Diawali dan diakhir dengan tanda petik
·
Sumber rujukan ditulis langsung sebelum
atau sesudah teks kutipan
·
Format penulisan diakhiri
(Penulis,Tahun:Halaman)
Aturan
untuk kutipan ≥ 4 baris :
·
Diketik satu spasi
·
Dimulai tujuh ketukan dari batas tepi
kiri
·
Sumber rujukan ditulis langsung sebelum
teks kutipan
·
Apabila penulis ingin memberi penjelasan
atau menggaris bawahi harus diberi keterangan yang berada diantara tanda kurung
·
Apabila terdapat kesalahan dalam kutipan
dinyatakan menggunakan (sic!)
Sementara untuk Kutipan
Tidak Langsung hal yang harus diperhatikan adalah :
· Tata
cara dalam melakukan kutipan:
· Kalimat
yang mengandung ide kutipan ditulis dengan spasi rangkap
· Semua
kutipan harus dirujuk
· Sumber
rujukan dapat ditulis sebelum atau sesudah kalimat yang mengandung kutipan
· Format
penulisan diakhiri (Penulis,Tahun:Halaman)
B. CATATAN KAKI
Catatan kaki adalah
daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau
akhir bab karangan ilmiah.
Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar,
menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/bibliografi.
Ada setidaknya lima tujuan dari
Catatan Kaki, yaitu :
1. Pemenuhan
kode etik yang berlaku, sebagai penghargaan terhadap orang lain
2. Pendukung
keabsahan penemuan atau pernyataan penulis yang tercantum di dalam teks atau
sebagai petunjuk sumber.
3. Tempat
memperluas pembahasan yang diperlukan tetapi tidak relevan jika dimasukkan di
dalam teks, penjelasan ini dapat berupa kutipan pula.
4. Referensi
silang, yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana/halaman berapa, hal
yang sama dibahas di dalam tulisan.
5. Tempat
menyatakan penghargaan atas karya atau data yang diterima dari orang lain.
Macam-macam
Catatan Kaki
·
Catatan Kaki Singkat
1. Ibid. (Singkatan dari Ibidium, artinya sama dengan di
atas), untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang tepat di
atasnya. Ditulis dengan huruf besar, digarisbawahi, diikuti titik (.) dan koma
(,) lalu nomor halaman.
2. Op.cit. (singkatan dari Opera Citati, artinya
dalam karya yang telah dikutip), dipergunakan untuk catatan kaki dari sumber
yang pernah dikutip, tetapi telah disisipi catatan kaki lain dari sumber yang
lain. Urutannya : nama pengarang, op.cit., nomor halaman.
3. Loc.cit. (Singkatan dari Loco Citati, artinya tempat yang telah
dikutip), seperti diatas tetapi dari halaman yang sama : nama pengarang loc.cit. nomor
halaman.
·
Catatan Kaki Lengkap
Catatan kaki dimana unsur-unsur dibawah ini
harus dicantumkan :
1. Pengarang
2. Judul Buku
3. Nama atau Nomor Seri (jika ada)
4. Jumlah Jilid
5. Nomor Cetakan
6. Kota, Nama, Tahun Penerbit
7. Nomor Halaman
Cara
Penggunaan atau Penulisan Catatan Kaki
Cara Penulisan Catatan
Kaki sebagai berikut :
1. Catatan
kaki harus dipisahkan oleh sebuah garis yang panjangnya empat belas karakter
dari margin kiri dan berjarak empat spasi dari teks.
2. Catatan
kaki diketik berspasi satu.
3. Diberi
nomor.
4. Nomor
catatan kaki diketik dengan jarak enam karakter dari margin kiri.
5. Jika
catatan kakinya lebih dari satu baris maka baris kedua dan selanjutnya dimulai
seperti margin teks biasa (tepat pada margin kiri).
6. Jika
catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antara satu catatan dengan catatan
yang lainnya adalah sama dengan jarak spasi teks.
7. Jarak
baris terakhir catatan kaki tetap 3 cm dari pinggir kertas bagian bawah.
8. Keterangan
yang panjang tidak boleh dilangkaukan ke halaman berikutnya. Lebih baik potong
tulisan asli daripada memotong catatan kaki.
9. Jika
keterangan yang sama menjadi berurutan (misalnya keterangan nomor 2 sama dengan
nomor 3, cukup tuliskan kata ibid daripada mengulang-ulang keterangan catatan
kaki.
10. Jika
ada keterangan yang sama tapi tidak berurutan, berikan keterangan op.cit., lih
[x] [x] merupakan nomor keterangan sebelumnya.
11. Jika
keterangan seperti opcit tetapi isinya keterangan tentang artikel, gunakan
loc.cit.
12. Untuk
keterangan mengenai referensi artikel atau buku tertentu, penulisannya mirip
daftar pustaka, tetapi nama pengarang tidak dibalik.
SUMBER :