Inflasi merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu (pemotongan nilai mata uang). Sebagai contoh nilai uang Rp.1000 menjadi Rp.100, Rp.100.000 menjadi Rp.10.000, Rp.1.000.000 menjadi Rp.100.000 dst. Inflasi juga diartikan sebagai indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator
Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu
1. Inflasi Ringan, (kenaikan harga <10% setahun)
2. Inflasi Sedang, (kenaikan harga antara 10% - 30% setahun)
3. Inflasi Berat, (kenaikan harga antara 30% - 100% setahun)
4. Hiperinflasi, (kenaikan harga >100% setahun)
Faktor utama penyebab inflasi yaitu jumlah uang yang beredar di masyarakat terlalu banyak/tinggi. Dan jika ada sebab tentu ada akibat/dampaknya,
Dampak Positif
1. Peredaran / perputaran barang lebih cepat.
2 Produksi barang-barang bertambah, karena keuntungan pengusaha bertambah.
3. Kesempatan kerja bertambah, karena terjadi tambahan investasi.
4. Pendapatan nominal bertambah, tetapi riil berkurang, karena kenaikan pendapatan kecil.
2 Produksi barang-barang bertambah, karena keuntungan pengusaha bertambah.
3. Kesempatan kerja bertambah, karena terjadi tambahan investasi.
4. Pendapatan nominal bertambah, tetapi riil berkurang, karena kenaikan pendapatan kecil.
Dampak Negatif
1. Harga barang-barang dan jasa naik.
2. Nilai dan kepercayaan terhadap uang akan turun atau berkurang.
3. Menimbulkan tindakan spekulasi.
4. Proyek pembangunan macet atau terlantar.
5. Kesadaran menabung masyarakat berkurang (tingkat bunga tinggi)
1. Harga barang-barang dan jasa naik.
2. Nilai dan kepercayaan terhadap uang akan turun atau berkurang.
3. Menimbulkan tindakan spekulasi.
4. Proyek pembangunan macet atau terlantar.
5. Kesadaran menabung masyarakat berkurang (tingkat bunga tinggi)
Tindakan atau Kebijakan untuk mengendalikan Inflasi :
a) Kebijakan moneter adalah kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional dengan cara mengubah jumlah uang yang beredar.
b) Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang berhubugan dengan finansial pemerintah. Kebijakan fiskal lebih menekankan untuk mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah dan menaikkan pajak.
c) Kebijakan nom moneter adalah kebijakan yang tidak berhubungan dengan finansial pemerintah maupun jumla uang yang beredar, cara ini merupakan langkah alternatif untuk mengatasi inflasi dengan mendorong agar pengusaha menaikkan hasil produksinya, menekan tingkat upah, pemerintah melakukan pengawasan harga dan sekaligus menetapkan harga maksimal, dan pemerintah melakukan distribusi secara langsung.